Theresia Sumiyati

Beberapa hari ini hanya sedikit hujan yang turun dari langit. Airnya tak cukup membasahi tanaman-tanaman yang ad...

Hari libur ini digunakan oleh Krisna untuk bersih-bersih. Pakaian-pakaian kotor ia antar ke loundry. Handuk dan sprei ju...

Bu Renggo menikmati pagi yang cerah. Angin berembus memberi kesegaran kepadanya. Secangkir teh tubruk menghangatkan peru...

"Kuno! Sangat kuno! Kuno banget!" Krisna kesal sampai keningnya berkerut. Ibunya yang berpendidikan ternyata ma...

Berjalanlah Kaki gagah melangkah Berlari mengejar berkah Tak peduli batu sandungan Semua diterjang dem...

"Bu, kenal kan sama Susi Pudjiastuti?" "Kenal, yang rambutnya tebal itu?" "Benar." "Kawan kita dulu, yang sekarang pi...

Hujan deras baru saja berhenti. Halaman rumah masih basah. Tanaman-tanaman berseri oleh guyuran air dari langit itu. Aka...

Krisna meninggalkan rumah dengan hati gundah. Ia tak menyangka ibunya bersikap seperti itu. Harapan yang tadi menggunung...

Pak Renggo menghentikan kunyahannya. Krisna membiarkan tangannya membolak-balik makanan di depannya. Bu Renggo meneguk s...

Bu Renggo diam di tempat saat mendengar bunyi mobil diparkir di halaman. Pak Renggo membawa kunci rumah, maka ia tak per...

Jalan menuju terminal Simpang Rimbo masih lengang. Pagi itu belum banyak kendaraan yang lalu-lalang. Para penyapu jalanl...

#hari08 Bu Renggo #08 Pagi itu semilir angin menyelinap dari balik jendela, membagi kesegaran kepada semua ins...

"Siapa yang nelpon Mas?" Pak Renggo masih dengan muka serius menjawab seseorang di seberang sana. Ia membiarkan Bu Reng...

Bu Renggo menghitung hari. Sehari ini sudah 3 kali ia memandangi kalender. Ia menunggu datangnya tanggal 10. Rasa hati s...

"Enak ya rendangnya." "Iya enak sekali, tapi saya paling suka sambal ijonya Mas. Mau lagi rendangnya?" Berkata be...